LOGIN UIN SUKA

bAGI MAHASISWA uin sUKA

Jumat, 01 November 2013

ISIM NAKIROH DAN MA'RIFAT


Dilihat dari sisi tertentu atau tidaknya sesuatu yang dirujuk oleh makna, kata benda (isim) dapat dibedakan menjadi dua:
1.      Isim ma’rifat, yaitu kata benda (isim) yang maknanya merujuk kepada sesuatu  secara tertentu.
Adapun kata-kata yang dikategorikan sebagai isim ma’rifat adalah:
a)      Isim ‘alam, asma اللَّهُ, kata benda yang dijadikan nama, nama julukan atau gelar maupun nama yang asli, misalnya :  زَيْدٌ (Zaid), عَلِيٌّ  (Ali), dan   إِبْرَهِيْمُ (Ibrahim).
b)      Isim dlamir(kata ganti).
Dlomir terbagi menjadi dua bentuk, yaitu mustatir dan bariz. Dlomir mustatir adalah dlomir yang tidak ada bentuknya( tidak tampak berupa lafadz), melainkan hanya dengan pemahaman saja. Seperti contoh kalimah  ذَهَبَ yang di dalamnya berupa dlomir هُوَ      .
Dlomir bariz adalah dlomir yang ada bentuknya( berupa lafadz) yang terbagi mejadi munfasil dan muttashil. Dlomir munfashil adalah dlomir yang berdiri sendiri, tidak diiringi dengan yang lainnya. Contoh;          هُوَ  . Contoh-contoh lainnya yang digunakan dalam pembahasan isim ma’rifat sebagai berikut.
kata ganti orang pertama
Kata ganti orang kedua
Kata ganti orang ketiga
أَنَا أَحْمَدٌ
أَنَا  (saya)
أَنْتَ أَحْمَدٌ
أَنْتَ (kamu laki-laki tunggal)
هُو َ أَحْمَدٌ
هُوَ  (dia laki-laki I atau tunggal)
نَحْنُ طُلاَّبٌ
 نَحْنُ (Kami, kita)
أَنْتٌمَا طَالِبَانِ
 أَنْتٌمَا (kamu laki-laki II)
هُمَا طَالِبَانِ

هُمَا (dia laki-laki II)
أَنْتُمْ طَالِبُوْنَ
 أَنْتُمْ (kamu laki-laki banyak)
هُمْ طَالِبُوْنَ
هُمْ (dia laki-laki banyak)
أَنْتِ طَالِبَةٌ
) أَنْتِ kamu perempuan I atau tunggal)
هِيَ طَالِبَةٌ
هِيَ (dia perempuan I atau tunggal)
أَنْتٌمَا طَالِبَتَانِ
أَنْتٌمَا (kamu perempuan II)
هُما طَالِبَتَانِ
هُما (dia perempuan II)
أَنْتُنَّ طَالِبَاتٌ
أَنْتُنَّ (kamu perempuan banyak)
هُنَّ طَالِبَاتٌ
هُنَّ (dia perempuan banyak)

Dlomir muttashil adalah yang tampaknya seakan-akan merupakan bagian atau suku kata dari kata-kata sebelumnya. Contoh : كِتَابُنَا . Contoh-contoh lainnya yang digunakan dalam pembahasan isim ma’rifat adalah sebagai berikut .
Kata ganti orang pertama
Kata ganti orang kedua
Kata ganti orang ketiga
كِتَابيْ
أَنَا
كِتَابُكَ
أَنْتَ
كِتَابُهُ
هُوَ
كِتَابُنَا
نَحْنُ
كِتَابُكُمَا
أَنْتُمَا
كِتَابُهُمَا
هُمَا
كِتَابُكُمْ
أَنْتُمْ
كِتَابُهُمْ
هُمْ
كِتَابُكِ
أَنْتِ
كِتَابُهَا
هِيَ
كِتَابُكُمَا
أَنْتُمَا
كِتَابُهُمَا
هُمَا
كِتَابُكُنَّ
أَنْتٌنَّ
كِتَابُهُنَّ
هُنَّ



c)      Isim maushul (kata penghubung) yaitu:
مَا  , مَنْ, الَّذَانِ, الَّذِيْنَ, الَّتِيْ, الَّتِيْ, الّتَانِ, اللاّتِيْ, dan الَّذِيْ .


d)     Isim isyarah(kata penunjuk)
Yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dekat :
هَذَا, هَذَانِ, هَؤُلاَءِ, هَذِهِ, هَاتَانِ, dan  هَؤُلاَءِ.
Sedangkan yang digunakan sebagai penunjuk jauh:
تِلْكَ, ذَلِكَ ,          
e)      Isim muhalla bi al( kata yang diawali ال ).
Contoh:  الزَّهْرَةُ  , dan الْمَدْرَسَةُ.
f)       Idlafah(penyadaran), yaitu kata yang terdiri dari dua atau lebih isim yang memiliki satu arti.
Contoh:  بَيْتُ اللَّه.
g)      Isim-isim munada.
Contoh: يَا أَحْمَدُ  .

2.      Isim nakiroh, yaitu yaitu kata benda (isim) yang belum menunjukkan pengertian tentang sesuatu atau seseorang tertentu. Isim ini belum memberikan kejelasan pada barang-barang tertentu, akan tetapi sifatnya masih umum. Sehinggga belum diketahui buku yang mana, sepeda yang mana, dan seterusnya.

Isim nakiroh biasanya dapat diberi awalan ال tetapi tidak diberi awalan tersebut. Misalnya       أُسْتَاذٌ  kemudian diberi awalan menjadi            الْأُسْتَاذُ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar